Wednesday 10 March 2010

Teroris Tewas di Pamulang

10 Maret 2010, 14:02

Teroris Tewas di Pamulang Terkait Jaringan Aceh

JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan, seluruh tersangka teroris yang berhasil ditangkap, dilumpuhkan, maupun yang terpaksa ditembak hingga tewas di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (9/3) kemarin, terkait erat dengan jaringan teroris di Aceh. Hal itu diungkapkan Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/3).

Dia jelaskan bahwa tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri kemarin menembak mati tiga tersangka teroris di Pamulang, Banten, dalam dua penyergapan terpisah. Satu orang didor di Jalan Siliwangi Nomor 6, Pamulang, pukul 11.00 WIB. Dua lainnya di Jalan Setiabudi, Pamulang, pukul 12.20 WIB.

“Pria pertama yang ditembak itu karena melakukan perlawanan. Identifikasi awal yang belum tentu bisa kami benarkan, karena bisa saja palsu, korban berinisial YI alis M. Itu berdasarkan KTP yang ada di tubuhnya saat meninggal,” ujar Edward Aritonang. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Serambi, YI merupakan singkatan dari nama Yahya Ibrahim. YI tewas dengan senjata revolver enam peluru berada di tangannya. “Satu ditembakkan ke petugas. Lima lagi tersimpan di pistolnya,” jelas Edward.

Polisi juga menyita barang bukti berupa senjata api dan peluru yang disimpan YI sebagai cadangan. Jumlah pelurunya 13 butir. “12 butir lagi masih utuh,” tambah Edward. Santer kabar, YI adalah nama lain dari Dulmatin, gembong teroris yang paling dicari setelah Azahari dan Noordin M Top menemui ajal. Bukan saja Indonesia, tapi Amerika Serikat dan Filipina juga sudah lama mengincar teroris internasional yang punya sekitar lima nama alias ini.

“Yang tewas itu diduga Dulmatin. Tapi masih ditunggu hasil DNA-nya,” ujar sumber Persda Network di Jakarta, kemarin. Selain menewaskan YI, Densus 88 juga melumpuhkan dua orang yang diduga teroris di Jalan Dr Setiabudi Nomor 15 Pamulang Barat, Jakarta. Keduanya ditembak sekitar pukul 12.20 WIB. “Mereka melawan dan menembak petugas dari atas sepeda motor. Oleh karenanya mereka terpaksa ditembak anggota kami,” ujar Edward Aritonang. Kedua yang tewas itu berinisial R dan H. Polisi juga menangkap dua orang lainnya yang berada di lokasi kejadian. “Ada dua rekannya lagi yang ditangkap. Yakni BR alias AH dan SB alias I. Keduanya masih diperiksa dan didalami keterlibatannya,” tutur Edward.

Tiba di rumah sakit
Menjelang sore kemarin, jenazah yang diduga teroris itu tiba di Rumah Sakit (RS) Polri Sukanto Jakarta. Ketiganya dibungkus dengan kantung mayat berwarna oranye, dibawa menggunakan dua mobil ambulans. Satu jenazah diangkut menggunakan ambulans dari Yayasan Bunga Melati bernomor polisi B 1415 IN, tiba pukul 13.45 WIB. Sedangkan dua jenazah lainnya diangkut naik ambulans milik RS Sukanto, tiba pukul 15.30 WIB.

Ketiganya hingga tadi malam berada di ruang Instalasi Kedokteran Forensik. Sebelum ketiga jenazah itu tiba, polisi yang berjaga telah memasang garis kuning atau police line dalam radius 10x30 meter di depan ruang ketiga jenazah tersebut. Terlihat sekitar 30 personel kepolisian menjagai tempat itu. Di antara penjaga terlihat dua anggota Densus 88 yang mengawal ketiga jenazah itu sejak dari Pamulang. Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian di rumah sakit belum memberikan keterangan tentang identitas resmi ketiga jenazah. Namun, beredar kabar satu di antara ketiga jenazah itu berjenis kelamin wanita.

Semua terkait
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf yang kebetulan sedang berada di Jakarta, menyempat diri datang ke Pamulang, Banten, kemarin sore. Ia masih sempat melihat salah satu jenazah yang tergeletak di tanah setelah didor anggota Densus 88 saat hendak melarikan diri naik sepeda motor. Ditanya wartawan tentang penggerebekan yang berujung maut itu, Gubernur Irwandi menyatakan sejak dari Aceh ia sudah mendapat info bahwa para teroris yang masuk Aceh itu sebagian besar berasal dari Banten, Jakarta, dan Jawa Barat. “Jadi, antara yang kini sedang diburu di Aceh maupun yang tertembak di Pamulang ini semuanya terkait. Mereka satu jaringan,” kata Irwandi Yusuf. (persda network/roy/coz/dik)

No comments:

Post a Comment

TSS vol 2 sub indo